Kamis, 08 April 2010

CERITA ANAK

Pergi ke Kota

Sesudah butiran salju berhenti turun, musim semi pun tiba. Burung-burung bernyanyi di semak-semak yang mulai berdaun di sepanjang pagar. Rumput mulai menghijau dan hutan penuh dengan bunga-bunga liar.
Segera setelah hari terasa hangat, Laura dan Mary minta agar diperkenankan berlari-lari dengan kaki telanjang di halaman belakang dan di sekitar tumpukan kayu. Hari berikutnya, mereka boleh lari lebih jauh dan tidak lama kemudian sepatu-sepatu mereka diminyaki untuk disimpan. Mereka boleh bermain sepanjang hari penuh tanpa memakai sepatu.
Setiap malam mereka harus membasuh kaki mereka dahulu, sebelum pergi tidur. Bagian kaki di bawah tepi rok kecokelat-cokelatan, seperti muka mereka.
Mereka punya rumah-rumah kecil di bawah kedua pohon oak besar, di halaman depan. Rumah-rumahan Mary di bawah pohon milik Mary, rumah-rumahan Laura di bawah pohon Laura. Rumput hijau di bawah pohon-pohon itu menjadi permadani mereka, daun-dau pohon yang rapat dan lebat menjadi atapnya. Dari celah-celah daun itu mereka dapat melihat belahan-belahan kecil langit biru.
Pa membuat ayunan dari kulit kayu yang liat dan kuat di sebuah dahan yang rendah di pohon milik Laura. Ayunan itu miliknya, sebab ada di pohonnya. Akan tetapi, ia tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus mengizinkan Mary memakai ayunan itu kapan saja Mary menginginkannya.
Mary punya sebuah piring kecil yang retak untuk main-mainan. Laura punya sebuah mangkuk indah, hanya saja bibirnya pecah sedikit. Charlotte dan Nattie, serta kedua boneka kayu buatan Pa, tinggal bersama mereka di rumah-rumahan itu. Tiap hari mereka membuat topi baru, dari daun, untuk Charlotte dan Nattie serta pinggan dan cawan kecil dari daun juga, untuk diletakkan di atas meja mereka. Meja itu terbuat dari batu yang permukaannya halus dan datar.
Sapi-sapi mereka, Sukey dan Rosie, dilepaskan di hutan agar dapat makan rumput-rumput liar dan daun-daun segar. Di halaman kandang terdapat dua anak sapi. Di kandang babi ada tujuh anak babi bersama induknya.
Tahun lalu, Pa membuka sebidang tanah dari pepohonan yang rapat. Kini, Pa membajak tanah di antara tunggul-tunggul, di tempat terbuka dan mulai menanam benih. Suatu malam, ia pulang dari bekerja dan bertanya kepada Laura, “Coba tebak, apa yang kulihat hari ini?”
Laura tidak dapat menerka. “waktu aku akan bekerja di ladang pagi ini,” kata Pa, “Kulihat seekor rusa betina berdiri di tepi ladang. Pasti kau tidak dapat menerka, rusa betina itu membawa apa.”
“Anaknya,” terka Laura dan Mary bersama-sama, merapatkan tangan.
“Tepat,” kata Pa. “Ia membawa anaknya. Manis sekali. Kulitnya lembut, matanya besar. Kakinya sangat kecil, tidak lebih besar dari ibu jariku. Kakinya ramping sekali. Dan moncongnya tampak sangat lembut.”
“Anak rusa itu memandangiku dengan matanya yang besar. Agaknya ia belum pernah bertemu manusia. Tidak takut sama sekali!”
“Oh, Pa, kau tidak menembak anak rusa, bukan?” kata Laura.
“Tidak! Tidak akan pernah!” kata Pa. “Aku juga tidak akan menembak induk mereka, ataupun bapak mereka. Aku tidak akan berburu lagi. Aku harus menunggu hingga anak-anak hewan itu besar semua. Sementara itu terpaksa kita harus makan tanpa daging segar.” Kata Pa, begitu selesai menanam, ia akan mengajak mereka semua ke kota. Laura dan Mary boleh ikut juga.
Kedua anak itu sangat senang. Hari berikutnya mereka berpura-pura main pergi ke kota. Mereka tidak dapat memainkan khayalan itu dengan baik sebab mereka belum tahu secara pasti seperti apakah kota itu. Mereka hanya tahu di kota ada toko. Namun, mereka belum pernah melihat toko.
Hampir setiap hari setelah Pa memberitahukan rencana pergi ke kota. Charlotte dan Nettie selalu bertanya apakah mereka boleh ikut. Laura dan Mary selalu berkata, “Tidak sayang, kau tidak boleh ikut tahun ini! Mungkin tahun depan, bila kalian tidak nakal, kalian boleh ikut.”
Kemudian, suatu malam Pa berkata, “Besok pagi kita berangkat ke kota.”
Malam itu, walaupun bukan hari Sabtu, Ma memandikan Laura dan Mary hingga benar-benar bersih. Ia juga mengeriting rambut mereka. Mula-mula rambut Laura dan Mary dibagi-bagi menjadi beberapa jalur. Tiap jalur disisir dengan sisir basah dan digulung dengan secarik kain. Kepala mereka jadi penuh gumpalan-gumpalan kecil yang terasa sangat mengganggu ketika dibawa tidur. Keesokan paginya, rambut mereka menjadi bergulung-gulung indah.
Mereka begitu gembira sehingga tidak dapat segera tertidur. Malam itu Ma juga tidak menjahit seperti biasa. Ia mempersiapkan segala sesuatu agar besok pagi dapat sarapan dengan cepat. Ia juga harus menyediakan kaus-kaus kaki terbaik, rok dalam dan gaun-gaun anak-anak, kemeja Pa yang bagus, serta gaunnya sendiri, gaun belacu kembang dengan gambar bunga-bunga ungu berlatar belakang coklat tua.
Ma menyuruh Laura dan Mary cepat-cepat menyelesaikan sarapan mereka. Mencuci piringpun dilakukan cepat-cepat. Sementara ma merapikan tempat tidur, anak-anak memakai kaus kaki dan sepatu. Kemudian, Ma membantu mereka mengenakan gaun mereka yang terbaik, belacu biru untuk Mary, belacu merah tua untuk Laura. Mary mengancingkan kancing bellakang gaun Laura.
Ma membuka gulungan-gulungan kecil pada rambut mereka dan menyisirnya menjadi gelombang panjang yang terurai sampai bahu. Rambut Mary berwarna kuning emas, cantik sekali. Rambut Laura berwarna coklat tanah.
Selesai merapikan rambut, Ma memasang topi kerudung mereka, mengikat talinya di bawah dagu. Ma menyematkan bros emas di leher bajunya dan memakai topi ketika Pa menggiring kuda-kuda gerobak ke depan pintu pagarnya.
Pa telah memandikan kuda-kuda itu serta menggosok mereka hingga mengkilap. Gerobak juga sudah dibersihkan. Selembar selimut ditutupkan pada tempat duduk di depan. Ma dengan memangku Carrie duduk di depan di samping Pa. Laura dan Mary duduk pada buah papan yang dipasang melintang, di belakang.
Mereka gembira sekali ketika gerobak mulai berjalanmenembus hutan musim semi. Carrie tertawa dan melonjak-lonjak, Ma tersenyum dan Pa bersiul-siul sambil mengendalikan kuda. Matahari cerah dan hangat. Bau yang harum segar terpancar dari tumbuh-tumbuhan di hutan.


A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Bagaimana suasana hutan setelah butiran salju berhenti turun?
2. Apa saja yang dilakukan Laura dan Mary pada saat musim semi tiba? Ceritakan dengan bahasamu sendiri!
3. Mengapa keluarga Pa terpaksa harus makan tanpa daging segar pada musim semi?
4. Mengapa Laura dan Mary tidak dapat melakukan permainan pura-pura pergi ke kota dengan baik?
5. Bagaimana cara Ma mengeriting rambut Laura dan Mary?

B. Tentukan / tuliskan unsur intrinsiknya!
1. Tema
2. Tokoh
3. Perwatakan
4. Setting
5. Amanat
Kerjakan pada kertas dan dikumpulkan pada saat masuk sekolah

2 komentar: